LAPORAN FINAL
DESAIN REPORT
MECHANICAL
Fasilitas Penunjang
di Pelabuhan
Talaga Biru – Bangkalan, Jawa Timur
2018
REVISION CONTROL SHEET
PROCEDURE
AUTHORIZATION
PREPARED
BY:
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NAME
|
|
SIGNATURE
|
|
|
|
Mechanical
Engineer
|
|
|
POSITION
|
|
DATE
|
|
|
|
PREPARED
FOR
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NAME
|
|
SIGNATURE
|
|
|
|
|
|
|
POSITION
|
|
DATE
|
|
|
|
APPROVED
BY:
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NAME
|
|
SIGNATURE
|
|
|
|
|
|
|
POSITION
|
|
DATE
|
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
1.
PENDAHULUAN
1.1
Umum
Pada
proyek pekerjaan Pelabuhan Telaga
Biru ini memerlukan yang meliputi Sistem Plambing, Sistem Tata Udara, dan Sistem Kebakaran.
Laporan design mechanical
ini memberikan penjelasan perhitungan kebutuhan design.
Perencanaan
dan desain mekanikal harus memenuhi berbagai hal yang menjadi kriteria dalam
desain. Aspek-aspek kriteria perencanaan/desain yang harus terpenuhi adalah
sebagai berikut:
a)
Peraturan dan
Standard yang menjadi rujukan dalam desain.
b)
Persyaratan-persyaratan
lain yang berhubungan dengan operasional (S.O.P) otoritas pelabuhan.
Beberapa aspek kriteria desain
dijelaskan lebih detail pada subbab selanjutnya.
1.2
Lokasi
Pekerjaan
Lokasi
Pekerjaan Pembangunan Pelabuhan Telaga Biru berada di
Bangkalan, Jawa Timur – Indonesia.
1.3
Satuan Bahasa
Semua
satuan dalam S1 unit, Semua unit dalam satuan S1, kecuali disebutkan lain,
seperti untuk laju alir standar, suhu (◦C), tekanan (bar), atau diameter
komponen pipa dan perpipaan (inci).
Bahasa yang digunakan adalah bahasa
indonesia
1.4
Sistematika
Penyusunan Laporan
Dokumen laporan desain ini
memiliki tata urut penyusunan agar dapat tersusun dengan baik. Berikut tata
urut penyusunan document diantaranya :
1.
PENDAHULUAN
2.
KRITERIA DESAIN
3.
ANALISA SISTEM MEKANIKAL
4.
LAMPIRAN
2.
KRITERIA
DESAIN
2.1
Ruang Lingkup Desain
1)
Ruang
lingkup pekerjaan desain mekanikal diantaranya :
a.
Perancangan desain
Sistem Plambing
b.
Perancangan desain
Sistem Pemadam Kebakaran
c.
Perancangan desain
Sistem Tata Udara (HVAC)
2.2
Standar, Kode & Referensi
Pada perencanaan sistem
instalasi mekanikal ini mempertimbangkan keseluruhan desain dengan standarisasi
sistem instalasi mekanikal. Adapun referensi perencana yang digunakan sebagai
referensi adalah :
2.2.1
Sistem
Mekanikal
·
Standar Nasional
Indonesia:
SNI 03-6481-2000 atau edisi terakhir
tentang Sistem Plambing
SNI 03-7065-2005 Tata Cara Perencanaan
Sistem Plambing
·
Pedoman plambing
Indonesia 1979/ Departemen Pekerjaan Umum
·
Peraturan Daerah
(PERDA) setempat
·
Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia. Nomor: P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016
Baku Mutu Air Limbah Domestik
·
American Society for
Testing and Materials (ASTM)
·
British Standard (BS)
·
Japanese Industrial
Standar (JIS)
·
American Water Works
Association (AWWA)
·
Perencanaan
dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang & Takeo Morimura 1985
b.
Sistem Pemadam
Kebakaran
·
Standar Nasional
Indonesia:
SNI-03-1735-2000 Tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan
bahaya kebakaran pada bangunan gedung
SNI-03-1735-2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan slang untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
SNI 09-7053-2004 Kendaraan & Peralatan Pemadam Kebakaran – Pompa
SNI 19-0180-1978 Tabung Pemadam Api Portable
·
Syarat-Syarat
Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan APAR (PER.04/ MEN/
1980)
·
Peraturan Daerah
Pemerintahan setempat
·
Penanggulangan Bahaya
Kebakaran Dalam Wilayah Setempat
·
Departemen Pekerjaan
Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum No.10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
·
National Fire Codes :
NFPA-10,
Standard for Portable Fire Extinguisher
NFPA-14,
Standard for The Installation Standpipe and Hose Systems
NFPA-20,
Standard for The Installation Centrifugal Fire Pumps
NFPA-2000,
Standard for Fire Prevention Code.
c.
Sistem Tata Udara
(HVAC)
·
Standar Nasional
Indonesia:
SNI-03-6390-2000 Konservasi Energi
Sistem Tata Udara
SNI-03-6572-2001
Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan
Gedung
SNI-03-6571-2001
tentang Sistem Pengendalian Asap pada Bagunan Gedung
·
American
Society of Heating, Refrigerating, and Air-Conditioning Engineers:
ASHRAE
62-2001 Standard of Ventilation for Acceptable IAQ
ASHRAE
HVAC Design Manual for Hospital and Clinics
ASHRAE
Handbook Series
·
CARRIER, Hand Book of
Air Conditioning Sistem Design
2.3
Kriteria Desain
2.3.1
Sistem
Plambing
a. Asumsi jumlah orang yang digunakan untuk bangunan
fasilitas penunjang area darat terdapat pada tabel 2.1
No.
|
Bangunan
|
Jumlah Orang (org)
|
1.
|
Kantor
|
10
|
2
|
Rumah Dinas Type 36
|
3
|
3
|
Rumah Dinas Type 45
|
5
|
b. Menurut standard SNI
03-7065-2005 jumlah pemakaian air per liter/penghuni/ hari untuk desain
bangunan penunjang (kantor/ pabrik) adalah 50 liter/pegawai/ hari, dan untuk
bangunan peribadatan menggunakan standar pemakaian 5 liter/orang seperti yang
ditunjukkan pada table 2.2.
c. Sumber dan Sistem Air Berdih
berasal dari PDAM.
d. Jenis Pipa distribusi Air
Bersih dan Air Kotor menggunakan Pipa PVC Pipe (AW class 10kg/cm2).
e. Standar untuk kapasitas Sewage
Treatment Plant (STP) disesuaikan dengan standar air bersih yang digunakan
yaitu 50 liter/pegawai/hari.
2.3.2
Sistem Pemadam
Kebakaran
a. Jangkauan jarak antar APAR
kelas 2A adalah 100 m2 dengan jarak maksimum hingga APAR adalah 23 m
untuk risiko kebakaran sedang [Permen PU 26/2008].
b. Jarak maksimum APAR kelas 20B
adalah 15 m untuk risiko kebakaran sedang [Permen PU 26/2008].
2.3.3
Sistem Tata Udara
a.
Dasar Perencanaan
Dalam melakukan perhitungan beban pendinginan pada
perancangan ini berdasarkan :
1). Temperatur udara luar
- TWB = 23 – 32 °C
- TDB = 35 °C (Badan Meteorologi & Geofisika)
2). Temperatur
udara ruangan perencanaan
- TDB = 23 – 24
°C
- RH = ± 55%
3). Perkiraan Beban Pendinginan (cooling load)
550 Btuh/m2.
4). Pertukaran
udara untuk ventilasi perjam adalah :
-
Ruang Kantor = 4
- 6 kali
-
Ruang Toilet/Pantry = 10 – 15 kali
-
Ruang Mesin = 15 – 30 kali
-
Ruang Lobby = 2 – 4 kali
-
Ruang Penyimpanan = 2 – 4 kali
5). Perhitungan beban pendinginan : berdasarkan ASHRAE
dan CARRIER dengan memperhatikan aspek-aspek antara lain :
· Orientasi
bangunan
· Kondisi
luar
· Kondisi
udara ruangan
· Bulan
terpanas
· Lama
operasi mesin A/C
·
Data
teknis gedung : dinding, jendela, orang, electric, ventilasi dll.
b.
Dasar Pemilihan Sistem A/C
Sistim A/C
Single Split yang dipakai dengan pertimbangan :
1) Efisiensi daya listrik
2) Sistem peralatan tidak rumit
3) Biaya perawatan rendah
4) Memenuhi Standar
5) Refrigerant ramah lingkungan
3.
ANALISA
SISTEM MEKANIKAL
Dalam
sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis perhitungan mekanikal berdasarkan
masing – masing sistem pada pekerjaan pembangunan Kantor, Rumah Dinas Type
36, dan Rumah Dinas Type 45 Pelabuhan Telaga Biru di Kabupaten Bangkalan, Jawa
Timur. Untuk menunjang analisa
digunakan beberapa standar sebagai acuan refrensi.
Analisa perhitungan mekanikal terbagi
menjadi 3 sistem diantaranya:
a.
Sistem
Plambing
b.
Sistem
Pemadam Kebakaran
c.
Sistem
Tata Udara
3.1
SISTEM PLAMBING
3.1.1
Kebutuhan Air Bersih
a.
Kebutuhan
air untuk suplai ke area fasilitas penunjang akan disesuaikan dengan penggunaan
spesifikasi.
b.
Kebutuhan air bersih
yang digunakan untuk fasilitas penunjang area bangunan terminal:
3.1.2
Kebutuhan Kapasitas
Sewage Treatment Plant (STP)
Kapasitas
STP untuk area darat diasumsikan berdasarkan dengan kapasitas kebutuhan air
bersih seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini:
3.2
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
3.2.1
Desain
Perhitungan
Jumlah
APAR = Luas Ruangan
(standar jarak Per 1 APAR x
1.25)
Standar
jarak jangkauan antara 1 APAR Jangkauan jarak antar APAR kelas 2A adalah 100 m2
dengan jarak maksimum hingga APAR adalah 23 m untuk risiko kebakaran
sedang [Permen PU 26/2008].
3.2.2
Hasil Perhitungan
a.
Kapasitas Alat
Pemadam Api Ringan (APAR)
Tabel analisa kebutuhan kapasitas APAR
untuk area terminal:
3.3
SISTEM TATA UDARA
Dalam perencanaan sistem
installasi Tata Udara akan dilaksanakan berdasarkan standar yang telah
ditetapkan. Sistem instalas Tata Udara
terdiri dari:
a.
Sistem Perencanaan
Installasi Air Conditioning
b.
Sistem Perencanaan
Installasi Fan.
3.3.1
Desain Perhitungan
a) Luas Bangunan
A (m2) = L (m) x W
(m)
Dimana:
A = Luas (m2)
L = Panjang (m)
W = Lebar (m)
b) Perhitungan Beban Pendinginan
Beban Pendinginan
(Btuh) =
Dimana:
Ton Refrigeration = 12000 Btuh
Standard (m2/TR) ASHRAE
c) Daya Unit
Daya/
Unit (kw) =
a) Volume Bangunan
Volume (m3) = L (m)
x W (m) x H (m)
Dimana:
V = Volume (m3)
L = Panjang (m)
W = Lebar (m)
H = Tinggi (m)
b) Kapasitas Aliran Udara :
c)
Perhitungan
Daya :
Keterangan
:
HP = Horsepower save data the terminals motor
Q = Aliran Udara (cfm)
P = Static Preasure (in w.c)
Konversi dari
Hoursepower ke kilowat :
No.
|
Klasifikasi
|
Inch/100ft
|
1.
|
Non
ducted
|
0.05 to 0.2
|
2.
|
Ducted
|
0.2 to 0.4
|
Catatan: Kecepatan udara antara
1000 – 1800 fpm
3.3.2
Hasil Perhitungan Air
Conditioning
a. Kantor
Kantor terdiri dari 1 lantai. Penggunaan AC
dengan sistem VR. Dengan tipe indoor Wall Mounted.
b.
Rumah Dinas Type 36
Rumah Dinas Type 36 terdiri
dari 1 lantai. Penggunaan AC dengan sistem VR. Dengan tipe indoor Wall Mounted.
c.
Rumah Dinas Type 45
Rumah Dinas Type 45 terdiri
dari 1 lantai. Penggunaan AC dengan sistem VR. Dengan tipe indoor Wall Mounted.
a. Kantor
Penggunaan Fan untuk area Kantor menggunakan
type Ceiling Casette.
b.
Rumah Dinas Type 36
Penggunaan
Fan untuk area Rumah Dinas Type 36 menggunakan type Ceiling Casette.
c.
Rumah Dinas Type 45
Penggunaan
Fan untuk area Rumah Dinas Type 45 menggunakan type Ceiling Casette.
No comments:
Post a Comment